16 Agustus, 02.36.
Yang paling aku sayang, J.
Di tempat.
Aku bingung memulai dari mana.
Aku hanya ingin menangis.
aku tau sebagai lelaki ini haram di lakukan, tapi aku tidak bisa.
Aku tau aku menyakitimu lebih dari pembunuh biadab sekali pun lakukan.
Malam ini aku memilihnya.
Barusan.
Tanggal 16 ini.
Ketika aku pergi untuk kesekian kalinya dengan nya.
Entah mengapa kuutarakan kepadanya.
Aku takut sendirian disini.
Aku tau, aku tau aku salah.
Sejak aku melepasmu, aku tau aku salah.
Dengan seribu alasan itu, Ya Tuhan andai bisa aku ulang segalanya.
Aku berusaha meyakinkan aku visioner tapi makin kelamaan aku terhempas ke seluruh memoriku.
Aku malu.
Aku terlalu malu untuk di soraki orang-orang.
Aku takut di bilang menjilat ludah sendiri.
Aku terlalu malu untuk mengaku salah.
Sebenarnya, apa yang aku tulis, pikirkan dan aku sebarkan tentang mu tidak benar, J.
Kamu tetap kamu yang dulu.
Dan dia mengingatkan ku pada dirimu. semua-semuanya.
Bicaranya,
Gesturnya,
Semangatnya,
Fotonya dengan inisial namaku,
Cara dia merayuku,
Cara dia memperhatikanku.,.
Aku bisa apa lagi?
Aku sangat takut kesepian, J.
Maka maafkan aku memperlakukan dia persis seperti aku memperlakukan kamu.
Maka maafkan aku membawanya ketempat kesukaan mu.
Tapi memang aku sadar, kamu tidak terganti.
Kamu bisa memahamiku.
Kamu yang palling mampu menyayangiku, murni.
Sampai aku menyakitimu pun, kamu masi disitu, waktu itu.
Sumpah, aku tidak bersungguh-sungguh mengucapkan semua pada malam itu, J.
Aku rindu J.
Karena setiap aku bersamanya, kamu makin nyaris nyata di depanku.
Karena setiap aku menjauhkan kamu dari hidupku dan berusaha lari kepada nya, semakin susah aku enyahkan segala tentangmu. bahkan sampai aku pindah kamar pun, rasanya bantal ini pernah kau pakai.
Aku dengar kamu jatuh cinta?
Aku dengar kamu bahagia? lebih bahagia dari pada dulu?
Aku dengar itu.
Tolong jangan J.
Jangan beri kesempatan lelaki lain.
Tidak bisa ku bayangkan lelaki lain menciummu dan memelukmu.
Itu harusnya untuk aku.
Tunggu aku, beberapa tahun lagi mungkin.
Bisa kan?
Aku tau aku egois, tapi wajarkan sebagai manusia?
Aku butuh kamu, J.
Aku tau ini cinta.
Wajarkan sebagai manusia?
Aku tau ini cinta.
Wajarkan sebagai manusia?
Aku masih cinta padamu.
Yang paling menyesal,
R