#1
Kalisa
Menjadi kurang memang tidak menyenangkan. tapi kenapa tidak?
To be err is human, wajar dong. katanya.
Tapi malam ini beda rasanya.
padahal dia sudah mandi air hangat, makan roti panggang sebelum tidur dan ngobrol mesra di BBM dengan Putra, gebetan yang no-string-attached-di-PHP-in apapun namanya.
pukul dua kurang dua, membuka matanya, menutupnya lagi.
Membukanya kembali.
Aku memang polos, lurus dan tidak punya ornamen apa apa, katanya dalam sepi.
Lima bulan lebih dia berhenti menangis, dan entah mengapa ingin menangis sekali malam ini.
Fuck you pms, makinya dalam hati atas kemelankoliaan malam.
Ia tutup kembali matanya. gelap.
dua detik...lima detik...
senyap.
seketika ia tersadar,
tempat yang ia duduki bukan tempat yang sebenarnya.
tempat yang ia singgahi bukan tempat yang ia butuhkan.
dia tersesat
I waste my time, teriaknya dalam hati.
dengan tergesah ia menggapai ponselnya yang tergeletak di pinggir tempat tidur, menekan nomer yang dia hafal selama delapan tahun ini. belum telat ya Tuhan belum telat, doa nya dalam hati