9.7.12

Zídeme Na Polceste : Search.

#2


Ganendra


Youth is joy, kata orang-orang, tapi dia masih saja "kerja rodi" malam ini.
Di usia 23 tahun banting tulang demi hidup bahagia menjadi operator telepon taxi yang lumayan ternama di Jakarta dapat jatah shift malam.
dua rekannya sudah tidur pulas, TV hanya menayangkan film Mandarin tahun 70an dalam volume kecil.
tangannya masih menggambar, entah itu apa konsepnya yang pasti dia senang.
Pukul dua kurang dua, ia meletakan pensilnya. menutup matanya. membukanya kembali.
ia melihat kesekeliling.
ruangan putih dengan neon putih, komputer yang standby 24 dengan layanan telepon yang selalu sepi, beberapa partnernya yang sibuk dengan game Solitaire atau Facebook atau situs porno di dalam kubikel.
ia menutup matanya kembali.
dua detik... lima detik...
sekejap ia tersadar.
bukan ini yang ia cari.
bukan ini yang ia butuhkan.
Matanya terasa panas. dia tak bisa mengerti apa, dia bahkan bingung ini perasaan sedih atau apa.
sudah menahun rasanya untuk bersedih.
seketika dia melepas headphone nya, mematikan komputernya dan merapihkan isi tasnya.
tidak peduli si bos datang memeriksa dia tidak ada di mejanya, entah mengapa.
sudah saatnya, katanya dalam hati.
Mau kemana ndra?! woy bos entar ngecek. temannya mengingatkan dari kubikel sebelah. 
entah mengapa dia tak peduli, menengok pun tidak.
dia berjalan ke arah pintu keluar.
matanya semakin panas